Yogyakarta, 27 Juli 2023. Academic Health System (AHS) UGM selenggarakan pelatihan dan penyegaran skrining penyakit jantung pada anak dengan metode elektrokardiografi, bertempat di Gedung Auditorium Kresna Lt. 5 RSA UGM, kegiatan ini mengundang dokter dan tenaga kesehatan dari 25 Puskesmas di Kabupaten Sleman.
Dr.dr.Lina Choridah, Sp.Rad (K) selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FKKMK UGM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan implementasi metode skrining atau deteksi dini penyakit jantung bawaan yang sederhana, aplikatif dan efektif pada anak-anak.
Selanjutnya Dr. dr. Darwito, SH., Sp.B(K)Onk selaku Direktur Utama RSA UGM menyampaikan harapan bahwa kegiatan ini dapat membantu seluruh peserta pelatihan untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat dan selamat mengikuti pelatihan bagi seluruh peserta.
Dr. Lina Nur Islamiyyah Yunus – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sleman menyampaikan bahwa penyakit jantung bawaan masih menjadi isu kesehatan yang harus mendapat perhatian, karena apabila dideteksi dini atau dilakukan upaya pencegahan, maka dampaknya akan membahayakan ke depan.
Hadir narasumber ahli dalam pelatihan ini Dr. dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD(K)., Sp.JP(K), memberikan paparan mengenai pentingnya pelaksanaan deteksi dini penyakit jantung bawaan. Peserta diajak pula untuk langsung mempraktikkan secara langsung skrining penyakit jantung pada anak menggunakan elektrokardiografi. Materi selanjutnya mengenai pembacaan EKG pada anak dengan kelainan jantung oleh dr. Dyah Samti Mayasari, Sp.JP.
Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan defek kongenital atau bawaan yang menjadi salah satu penyebab kematian utama pada tahun pertama kehidupan. PJB disebabkan karena abnormalitas perkembangan jantung pada saat embriogenesis serta sebagian diketahui disebabkan karena defek genetic. Di negara maju, ketiga PJB tersebut telah terdeteksi sejak janin dan masa kanak-kanak, sehingga penanganan secara tuntas dapat dilakukan yaitu berupa tindakan operatif atau intervensi non operatif untuk menutup defek.
Dengan diadakannya pelatihan dan penyegaran skrinning penyakit jantung pada anak dengan metode elektrokardiografi ini diharapkan dapat membantu seluruh peserta dalam meningkatkan implementasi metode skrining/deteksi dini PJB yang sederhana, aplikatif dan efektif pada anak-anak tingkat sekolah dasar (SD) di puskesmas masing-masing. (Tanya / Humas RSA UGM)