Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

https://fkkmk.ugm.ac.id/

+62 274 560300


Pendirian Fakultas Kedokteran UGM tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Sebagai fakultas tertua di Indonesia, tonggak pendirian Fakultas Kedokteran UGM melalui proses panjang. Pada jaman penjajahan Belanda terdapat sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen, atau yang juga dikenal dengan STOVIA. STOVIA kemudian berubah menjadi Geneeskundige Hoge School (GHS) di Jakarta. Tahun 1943-1945, pada masa pendudukan Jepang terjadi banyak perubahan. Secara resmi GHS ditutup oleh Jepang. Sebagai gantinya Jepang mendirikan perguruan tinggi baru Bernama Djakarta Ika Daigaku, namun sebagian besar fasilitas dan pengajar berasal dari GHS.

Sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, Djakarta Ika Daigaku diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran (PTK) di Jakarta di bawah Kementerian Kesehatan. Namun, situasi keamanan di Jakarta yang genting karena terjadi perlawanan di mana-mana, maka Kementerian memutuskan untuk memindahkan PTK Jakarta ke daerah pedalaman Jawa Tengah yaitu Yogyakarta yang saat itu sebagai kota penting Republik Indonesia. Sayangnya, saat itu Yogyakarta tidak memiliki fasilitas yang cukup untuk pendirian Perguruan Tinggi Kedokteran, sehingga pendirian dipindahkan ke Klaten, kota kecil antara Yogyakarta dan Surakarta. Secara resmi PTK bagian klinik dibuka di Surakarta pada 4 Maret 1946. Sedangkan PTK bagian pre-klinik dibuka di Klaten pada 5 Maret 1946, sekaligus menjadi tonggak sejarah pendirian Fakultas Kedokteran UGM. Kegiatan Perkuliahan dan laboratorium dilakukan dilakukan di Rumah sakit Tegalyoso Klaten, saat ini bersama RS dr. Soeradji Tirtonegoro.

PTK bersama dengan Perguruan Tinggi Kedokteran Gigi (PTKG) dan Perguruan Tinggi Ahli Obat (PTAO) pindah dari Klaten ke Yogyakarta sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan ad interin Dr. Soerono tanggal 22-10-49. Di Yogyakarta, ketiga perguruan tinggi selanjutnya disebut sebagai Perguruan Tinggi Kedokteran. Prof. Dr. M. Sardjito ditunjuk sebagai Pemimpin Perguruan Tinggi Kedokteran tersebut. Sebagai pemimpin PTK, Prof. Dr. M. Sardjito dibantu oleh dr. Soetarman, Drs. Radiopoetro dan dr. Soemoesmo. Beberapa dosen yang ada di antaranya adalah Drs. Sardjono, Prof. Ir. H. Johanes, Prof. Abdulrahman Saleh dan dr. Moh. Sale. Sedangkan mahasiswa yang tercatat sebagai mahasiswa tahun pertama adalah Soeprono, Soewasono, Parmono Ahmad, Nasir Alwi (pernah menjadi Rektor Universias Gadjah Mada), Soedibjo Prodjopoerwoko, Roekmini, Ismangoen, Soepardjo, dan Poestika.

Berkat bantuan wakil presiden RI. Drs. Moh. Hatta, Menteri Pengajaran dan Kebudayaan, Ki Mangoen Sarkoro; Menteri Kesehatan Dr. Soerono dan Prof. Soetopo; Menteri Keuangan Lukman Hakim; Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum Ir. Laoh dan Ir. Sitompul dan Menteri Kemakmuran dan Pertanian I.J. Kasimo dan Sadjarwo, SH serta sekretaris jenderal Mr. Hadi, Ir. Putuhena dan Ir. Goenoeng, PTK Yogyakarta akhirnya diresmikan pada tanggal 1 November 1949 sebagai PTK RI terlengkap pertama kali. Upacara pembukaan tersebut dihadiri oleh Presiden RI Ir. Soekarno.

Selain perguruan tinggi bidang kesehatan, di Klaten terdapat pula Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (pindahan dari Bogor). Perguruan tinggi tersebut juga turut pindah ke Yogyakarta, menempati lokasi yang sama dengan PTK yaitu di Mangkubumen. Perguruan tinggi yang sudah ada di Yogyakarta sebelum PTK pindah adalah Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada (BPTGM) yang berdiri pada 28 Februari 1946, dikelola oleh Yayasan Perguruan Tinggi Gadjah Mada, terdiri atas Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraaan.

Pada akhirnya muncul gagasan di antara para kementerian untuk menggabungkan Perguruan perguruan tinggi dan Sekolah sekolah tinggi menjadi satu Universitas di bawah Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Gagasan tersebut terlaksana dengan didirikannya Universitas Negeri Gadjah Mada (UNGM) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.23 tanggal 16 Desember 1949. UNGM mulai menyelenggarakan kegiatan perguruan tinggi pada 19 Desember 1949, salah satunya adalah penetapan Senat Universiteit Negeri Gadjah Mada, yang saat ini ditetapkan sebagai hari jadi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sementara itu, PTK dan beberapa perguruan tinggi lain milik pemerintah melebur bersama BPTGM menjadi UNGM. PTK menjadi Faculteit Kedokteran, yang didalamnya terdapat Bagian Pharmacie, Bagian Kedokteran Gigi, dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan Ilmu Hajat (PP 23/1949 Pasa 2(1)).

Akhirnya tahun 1982, gedung Fakultas Kedokteran yang tersebar di seluruh kota Yogyakarta berhasil dipindahkan ke kampus UGM di Sekip. Untuk mendukung kelancaran Pendidikan Kedokteran, Kementrian Kesehatan RI membangun rumah sakit sebagai fasilitas pendidikan di kampus UGM yaitu RSUP. Dr. Sardjito.

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan perkembangan keilmuan merupakan sebuah keniscayaan. Untuk mengakomodasi keragaman kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan multidisiplin ilmu, Fakultas Kedokteran UGM resmi berganti nama menjadi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM pada bulan November 2017. Pergantian nama tersebut merupakan hasil keputusan bersama siding pleno di FK UGM bulan Oktober 2017. Hal ini diperkuat dengan persetujuan hukum dari Peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) UGM No.3 Tahun 2017 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan MWA No.4/SK/MWA/2014 tentang Organisasi dan Tata Kelola UGM pada November 2017. Hingga tahun 2021, FK-KMK UGM memiliki 32 departemen dan telah meluluskan ribuan alumni yang tersebar di berbagai wilayah nusantara dan penjuru dunia.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito

https://sardjito.co.id/

+62274631190


Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan UPT Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang juga merupakan Rumah Sakit Kelas A Pendidikan, Rumah Sakit Rujukan Nasional, dan RS Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.

Dengan motto "Mitra Terpercaya Menuju Sehat", RSUP Dr. Sardjito menyelenggarakan pelayanan yang prima melalui:

  1. Perwujudan Good Corporate dan Good Clinical Governance
  2. Pelayanan RS yang ber-etika, ramah lingkungan dan mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety)
  3. Mutu pelayanan dan sistem pembiayaan berbasis kinerja, mutu & efisien (Sistem Case-Mix)
  4. Perwujudan Citra Rumah Sakit sebagai Mitra Terpercaya Menuju Sehat
  5. Perwujudan RS yang kompetitif dan berwawasan global.

Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM

https://rsa.ugm.ac.id/

+622744530404


Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM sebagai salah satu Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri dibangun secara bertahap sesuai dengan strategi pertumbuhan dalam pembangunan dan pengembangannya dengan dana APBN. RSA UGM didesain dengan konsep mendasar pelayanan kesehatan terpadu dan terintegrasi dalam klaster-klaster dengan multiprofessional team work dan sistem pendidikan klinik “interprofessional and transprofessional”.

MOTTO “Friendly and Caring Hospital”, diwujudkan dengan menyelenggarakan rumah sakit yang benar-benar nyaman, sejuk, penuh keramahan dalam pelayanan, dan menghadirkan nuansa yang menunjang kesembuhan pasien.

Layanan Unggulan, Dalam hal ini pengembangkan pelayanan unggulan, RSA UGM memperhatikan unggulan Rumah Sakit anggota AHS UGM, agar tetap saling melengkapi dan menunjang pelayanan. Unggulan RSA UGM adalah:

  1. Neurosains dan Perilaku
  2. Ginjal terpadu
  3. Tumbuh kembang, terutama bagi bayi dan anak dengan kebutuhan khusus

Tanpa mengurangi arah dan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, maka jenis-jenis layanan lain juga didorong agar lebih maju. Misalnya trauma center, Orthopedic dan Jantung Terpadu.

Layanan kesehatan berkualitas terus dikembangkan dengan mencakup layanan spesialis yang lengkap, layanan laboratorium, layanan klaster bedah terpadu, rehabilitas medis, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, layanan diagnostik dan layanan darurat.
Untuk mendukung pelayanan pendidikan dan penelitian dilengkapi dengan Fasilitas Ruang Seminar, Ruang Kelas, Ruang Periksa Dokter Muda dan Residen, Ruang Diskusi, Perpustakaan, dan Aula yang cukup luas.

Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro

https://rsupsoeradji.id/

+62274631190


Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Soeradji Tirtonegoro terletak di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Dengan moto "Bersih, Nyaman, Akurat", RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro memiliki misi untuk:

  1. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bercirikan Smart and Inteligent Hospital dengan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien
  2. Meningkatkan pendidikan kedokteran, keperawatan, dan tenaga kesehatan lain serta penelitian translational
  3. Meningkatkan kepuasan pelayanan publik melalui Zona Integritas
  4. Meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan mengedepankan Academic Health System(AHS) Univesitas Gajah Mada (UGM).

Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. S. Hardjolukito

https://www.rspauhardjolukito.com/

+62274444702


Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara dr. S. Hardjolukito berawal pada tahun 1945 sebagai tempat pengobatan sementara yang berada di bangunan sederhana di area Landasan Udara Adi Sutjipto. Rumah sakit ini adalah salah satu Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Diskesau) yang bertanggung jawab langsung kepada Diskesau. RSPAU dr. S. Hardjolukito memiliki misi menjadi rumah sakit rujukan TNI Angkatan Udara yang mampu melaksanakan kegiatan dukungan operasi dan memberikan kualitas pelayanan kesehatan secara profesional di wilayah Indonesia khususnya Jawa Tengah dan DIY. Dengan motto profesional, amanah, dan sepenuh hati, RSPAU dr. S. Hardjolukito melayani pasien TNI AU/PNS, keluarga anggota Kementerian Pertahanan, dan masyarakat umum.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman

https://rsudsleman.slemankab.go.id/

+62274868437


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan rumah sakit warisan zaman Belanda yang dulunya dikenal sebagai RS Morangan. Saat ini, RSUD Sleman telah menjadi RSUD bertipe/kelas B Pendidikan dengan visi untuk menjadi rumah sakit andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart Regency pada tahun 2021. Logo RSUD Sleman berbentuk (+) yang terbagi menjadi dua gambar, yaitu gambar berwarna biru mengandung makna “pengelola rumah sakit” dan gambar yang berwarna hijau melambangkan “masyarakat pengguna pelayanan”. Lebih lanjut, keberadaan dan keberhasilan rumah sakit dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi, ditentukan oleh kemampuan pengelola rumah sakit sebagai penyedia pelayanan dalam menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan masyarakat penerima pelayanan. Hal ini selaras dengan motto RSUD Sleman yaitu “Mitra Kesehatan Anda”.

RSUD Wates

https://www.rsud.kulonprogokab.go.id/

+62274773169


RSUD Wates yang terletak di sebelah alun-alun Wates ini, memiliki misi menjadi rumah sakit pendidikan dan pusat rujukan menuju pelayanan berstandar internasional. Dengan diresmikannya Gedung Medik Terpadu pada 3 Desember 2020 oleh Gubernur DIY serta ditunjuknya RSUD Wates sebagai penyangga Bandara Internasional YIA (Yogyakarta International Airpot), maka kini RSUD Wates bangkit dengan layanan unggulan antara lain traumatologi, pelayanan jantung, pelayanan maternal, bedah digestif, bedah urologi, dan pelayanan penunjang lainnya.

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

https://onlinersudbanyumas.banyumaskab.go.id/

+62281796031


Berdiri pada 30 April 1925, Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas merupakan salah satu dari sedikit peninggalan penjajahan Belanda di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. RSUD Banyumas adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas yang berlokasi di daerah pedesaan tepatnya di Desa Kejawar, Kecamatan Banyumas. Menurut SK Menteri Kesehatan No.850/Menkes/SK/VIII/2001 Tanggal 5 Oktober 2001, RSUD Banyumas adalah Rumah Sakit Kelas B Pendidikan. Berdasarkan Keputusan Bupati Banyumas No.445/371/2008, RSUD Banyumas berstatus sebagai Badan Layanan Umum Daerah yang menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). RSUD Banyumas adalah rumah sakit yang menempatkan mutu sebagai keyakinan dasar yang pertama dan telah berhasil memenuhi standar akreditasi rumah sakit.

Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

https://www.dinkes.jogjaprov.go.id/

+62274512368


Dinas Kesehatan sebagai bagian dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai visi yang sejalan dengan Visi Gubernur DIY 2017-2022. Pemerintah DIY memiliki visi untuk mewujudkan peningkatan kemuliaan martabat manusia Jogja. Adapun, misi yang dicanangkan adalah meningkatkan kualitas hidup, kehidupan, dan penghidupan masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban. Tugas dan fungsi Dinkes DIY sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2018 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas, fungsi, dan kerja Dinas Kesehatan.”.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah

https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/

+620243511351


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang kesehatan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Lambang Dinas Kesehatan berbentuk Kundi Amerta, merupakan lambang Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah. Lambang tersebut memuat motto daerah "Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja”, yang bermakna “rakyat Jawa Tengah berjanji (Prasetya) untuk bekerja keras (Ulah) guna membangun manusia dan masyarakat Jawa Tengah yang kuat lahir batin (Sakti) guna berbakti ("Bhakti”) kepada negara (Praja) dan bangsa"..