Academic Health System

Perjalanan Academic Health System (AHS) UGM dimulai pada tahun 2014, ketika Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat. dan Keperawatan UGM (dahulu bernama Fakultas Kedokteran UGM) bersama 5 Rumah Sakit Pendidikan (RSUP Dr. Sardjito, RSUD dr. Soeradji Tirtonegoro, RS Akademik UGM, RSUD Banyumas, dan RSPAU dr. S. Hardjoloekito) memprakarsai pengembangan AHS UGM. Hal tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Rektor UGM No.1256/UN1.P/SK /Hukor/2016 tentang Tim Pengembangan Integrasi Fakultas Kedokteran UGM bersama RSUP Dr. Sardjito, RS dr. Soeradji Tirtonegoro, RSA UGM, RSUD Banyumas, dan RSPAU dr. S. Hardjoloekito, serta Fasilitas Kesehatan Utama di lingkungan UGM.

Pada tahun 2016, Fakultas Kedokteran UGM menyusun naskah urgensi Rancangan Peraturan Presiden tentang sistem integrasi pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan. Naskah tersebut telah dibahas dan diserahkan ke Kementerian Sekretariat Negara pada Desember 2016 dan menjadi cikal bakal pembentukan komite bersama AHS Nasional yang melibatkan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Kesehatan.

Pada tahun 2017, AHS UGM pertama kalinya menyelenggarakan Seminar Internasional terkait AHS di Indonesia sebagai upaya untuk mensosialisasikan konsep AHS kepada para pemangku kebijakan di tingkat nasional. Pada tahun yang sama, dilakukan audiensi konsep AHS Regional kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Dua rumah sakit daerah, RSUD Sleman dan RSUD Wates, juga ikut bergabung dengan AHS UGM pada tahun 2017.