Lansia adalah kelompok usia yang menghadapi tantangan signifikan akibat proses penuaan alami. Dengan bertambahnya usia, banyak lansia mengalami penurunan dalam kesehatan fisik dan mental, yang berdampak pada keterbatasan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Hal ini sering kali mengakibatkan ketergantungan pada orang lain, mengurangi kualitas hidup, dan menyulitkan lansia untuk menikmati masa tua mereka. Oleh karena itu, kesehatan mental dan kebugaran lansia harus menjadi prioritas utama dalam upaya perawatan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penting untuk menerapkan pendekatan yang terintegrasi melibatkan berbagai pihak, seperti tenaga kesehatan, puskesmas, kader posyandu lansia, dan keluarga. Kolaborasi antara pihak-pihak ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan mental dan kebugaran lansia, sehingga mereka dapat menjalani masa tua dengan lebih mandiri dan bahagia. Pelayanan kesehatan lansia harus dilakukan mulai dari tingkat keluarga, masyarakat melalui posyandu lansia, hingga pelayanan kesehatan dasar di puskesmas dan rumah sakit.
Sebagai langkah nyata untuk mencapai tujuan tersebut, AHS UGM mengadakan Pelatihan dan Penguatan Peran Tenaga Kesehatan, Puskesmas, dan Kader Posyandu Lansia. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan mental dan kebugaran lansia menuju lansia tangguh di Kabupaten Sleman. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 26 dan 29 Agustus 2024 ini dipimpin oleh Dr. Dra. Sumarni DW, M.Kes, bekerja sama dengan RSJ Grhasia, dan melibatkan berbagai narasumber ahli di bidangnya.
Hari pertama pelatihan dimulai dengan materi mengenai dimensi spiritual dan kesehatan holistik lansia yang disampaikan oleh Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, AIFM. Dr. Sofro menjelaskan pentingnya keseimbangan antara kesehatan fisik, mental, dan spiritual. Selanjutnya, Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ membahas hubungan antara kesehatan jiwa dan kondisi fisik lansia serta upaya pemerintah dalam menangani masalah ini. Dr. Retno Pramudyaningtyas Rintawati, M.Sc, Sp.KJ memberikan materi tentang menciptakan lingkungan yang ramah dan aman untuk lansia serta pencegahan kekerasan. Dr. Wikan Ardiningrum, M.Sc, Sp.KJ(K) membahas peningkatan fungsi kognitif, sedangkan DR. dr. Probosuseno, SpPD, KGer, SE, MM, AIFO-K mengulas tentang peningkatan kesehatan fisik dan kebugaran. Dr. Lina Nur Islamiyyah Yunus memaparkan program-program lansia dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Pelatihan hari pertama diakhiri dengan sesi rekreasi humor, permainan, dan bernyanyi bersama oleh Dr. Dra. Sumarni DW, M.Kes.
Pada hari kedua, materi yang disajikan meliputi pengantar tentang lansia tangguh dan sekolah lansia oleh Dr. Yuni Hastutiningsih, SKM., M.Kes dari BKKBN DIY. Dr. Afkar Aulia M.Sc., Sp.KJ membahas peningkatan kesehatan mental lansia, sementara drg. Henny Primasari memaparkan kesehatan gigi lansia. Aviria Ermamilia, S.Gz., M.Gizi, RD menyampaikan tentang gizi dan pengolahan pangan untuk lansia. Dr. Dra. Sumarni DW, M.Kes kembali memberikan materi mengenai dukungan sosial dan religius. Acara hari kedua ditutup dengan praktik pengolahan pangan, pengemasan, pemberian label, dan distribusi yang dilakukan di Laboratorium Dietetik Gizi Kesehatan UGM, dibimbing oleh Safira Tasya Amelia, S.Gz., RD.
Pelatihan ini akan diikuti dengan implementasi langsung di berbagai dusun di wilayah kerja keempat puskesmas. Diakhir acara, Dr. Dra. Sumarni DW, M.Kes, selaku Ketua AHS Pengabdian Masyarakat UGM, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dana hibah AHS yang memungkinkan terlaksananya kegiatan ini. Diharapkan, melalui pelatihan ini, ketahanan mental dan kebugaran lansia di Kabupaten Sleman dapat meningkat, membawa manfaat dan berkah bagi semua pihak. Kegiatan ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan SDG 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).