Sistem Kesehatan Akademik/ Academic Health System (AHS) UGM menyelenggarakan kegiatan pendampingan bagi tenaga kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul dalam Optimalisasi Pelayanan Homecare Lansia di Komunitas pada Kamis (29/08). Kegiatan ini merupakan kegiatan mendukung tema prioritas AHS yaitu Menua Sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tenaga kesehatan pendamping di komunitas mengenai pemberian layanan homecare pada lansia serta meningkatkan komunitas dan kolaborasi multidisiplin yaitu dokter, perawat, programmer, gizi lansia, dan kader kesehatan. Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat membantu mengatasi potensi ketidakselarasan atau perbedaan dalam pemahaman dan pendekatan mereka terhadap masalah lansia.
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif AHS dengan tema prioritas “Menua Sehat”. Melalui workshop ini, tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang layanan homecare untuk lansia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memfasilitasi sinergi antara berbagai profesi kesehatan seperti dokter, perawat, ahli gizi, dan kader kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, dr. Agus Tri W., MMR, membuka acara dengan memberikan sambutan. Dalam pesannya, dr. Agus mengungkapkan harapannya agar informasi yang diperoleh selama workshop dapat diteruskan ke kepala puskesmas. “Layanan homecare yang ditawarkan dapat diklaim melalui Jamkesos Kabupaten Bantul. Ini merupakan kesempatan bagi puskesmas untuk mengatasi tantangan terkait kapitasi,” jelas dr. Agus.
Acara ini menghadirkan Dr. dr. Ida Bagus Gede Dewa P.P, Sp.PD-KGer sebagai narasumber utama, yang membahas tentang optimalisasi layanan homecare bagi lansia di komunitas. dr. Fitriana Murriya Ekawati, MPHC, Sp.KKLP, Ph.D., yang juga merupakan koordinator tema prioritas “Menua Sehat”, bertindak sebagai moderator. Diskusi panel diisi oleh para ahli termasuk Dr. dr. Wahyudi Istiono, M.Kes, Sp.KKLP., Subsp., COPC, dr. Siti Marlina Sp. KKLP, serta Kepala Bapel Jamkessos Kabupaten Bantul, Dra. Henny Aprita R, Apt, M.Si.
Dalam diskusi tersebut, Dra. Henny Aprita menjelaskan ketentuan dan alur penjaminan kesehatan oleh Jamkesos, terutama terkait layanan homecare. “Layanan yang dijamin oleh Jamkesos diatur dalam Peraturan Gubernur, sehingga puskesmas yang ingin mengembangkan layanan homecare dapat mengacu pada regulasi tersebut,” ungkap Dra. Henny.
Workshop diakhiri dengan sesi diskusi aktif antara peserta dan pembahas mengenai penerapan layanan homecare di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Sebagai tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul akan menyusun petunjuk teknis mengenai layanan homecare dan penggunaan Jamkesos. Diharapkan, petunjuk teknis ini akan memudahkan puskesmas dalam merencanakan dan mengimplementasikan layanan homecare di Bantul.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelayanan kesehatan bagi lansia di Kabupaten Bantul akan semakin optimal, menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan kesehatan masyarakat lanjut usia. Kegiatan ini mendukung Pembangunan Berkelanjutan tujuan ketiga (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan tujuan ketujuh belas (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).