Nglanggeran, 3 Oktober 2023. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), salah satu destinasi pariwisata utama di Indonesia, telah memprioritaskan sistem penanganan kegawatan pra-rumah sakit sebagai langkah utama dalam mendukung sektor pariwisata. Upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan serta menjaga citra dan reputasi positif daerah ini sebagai tujuan wisata yang aman. Berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) tahun 2005, pelatihan penanggap kegawatan pertama oleh awam (Lay First Responder/LFR) merupakan langkah awal yang sangat diperlukan dalam pengembangan sistem kegawatan di daerah yang belum memiliki sistem pra-rumah sakit yang mapan. Dalam rangka mendukung pariwisata DIY, Academic Health System Universitas Gadjah Mada (AHS UGM) bekerja sama dengan Dinas Pariwisata DIY akan menyelenggarakan program Capacity Building bagi pengelola pariwisata, dengan fokus pada penanganan risiko bahaya di destinasi wisata. Tujuan utama kegiatan ini adalah perlindungan dan keselamatan pengunjung di obyek wisata DIY.
“Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata. Dan pengelola wisata merupakan first responder untuk kegawatdaruratan di objek wisata. Sebaiknya diimbangi agar wisatawan merasa aman dan nyaman. Pelatihan ini bertujuan agar pengelola wisata siap untuk memberikan pertolongan saat terjadi kejadian kegawatdaruratan di objek pariwisata”, tutur Ika Puspitasari selaku Direktur SDM dan Akademik RS Akademik UGM
Sebagai bagian dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) yang tergabung dalam Academic Health System Universitas Gadjah Mada (AHS UGM) memainkan peran aktif dalam program pengabdian masyarakat. Khususnya, dalam mendukung sektor pariwisata DIY, pendampingan bagi pengelola pariwisata dalam manajemen kegawatan pra-rumah sakit menjadi sangat penting. Oleh karena itu, kegiatan ini akan berfokus pada destinasi wisata dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada peserta mengenai penanganan kegawatan pertama yang sering terjadi pada area destinasi pariwisata DIY, meningkatkan keterampilan peserta dalam penanganan kegawatan pertama yang sering terjadi pada area destinasi wisata dan menghasilkan produk berupa aplikasi ponsel yang mendukung penanganan kegawatan pertama oleh awam (Lay First Responder/LFR).
Pelatihan ini harapannya akan memberikan manfaat besar bagi industri pariwisata DIY dengan meningkatkan tingkat keselamatan dan penanganan kegawatan di destinasi wisata. AHS UGM dan Dinas Pariwisata DIY berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam upaya perlindungan dan peningkatan pengalaman wisatawan di DIY.