Academic Health System (AHS UGM) sebagai unit yang membangun kolaborasi antara akademisi dan praktisi serta menjadikan Infeksius Emerging Disease sebagai tema prioritas, kembali menyelenggarakan Webinar bertajuk “Peningkatan Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio dengan Upaya Deteksi dan Preventif” pada Rabu, 23 November 2022. Adanya webinar ini sebagai wadah untuk membagikan informasi berkaitan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Kabupaten Pidie, Aceh.
Plt. Wakil Dekan Kerjasama, Alumni dan Pengabdian kepada Masyarakat FK-KMK UGM, Dr. dr. Sudadi, Sp.An., KNA., KAR, memberikan sambutan dan membuka webinar. dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D., Sp.A(K) selaku Direktur Eksekutif AHS UGM memberikan pengantar tentang KLB Polio sekaligus menjadi moderator dalam webinar ini.
Kegiatan ini dihadiri oleh dua narasumber. Prof. Dr.dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) yang memaparkan materi terkait Aspek Klinis dan Peran Tenaga Kesehatan dalam Menghadapi Polio. Narasumber kedua yaitu Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi D.I Yogyakarta membawakan materi Penguatan Surveilans AFP.
Prof. Dr. dr. Elisabeth Siti Herini, Sp.A(K) menekankan terkait penegakan diagnosis medis yang berhubungan dengan gelaja Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan lumpuh layu. Ia juga menyampaikan salah satu peran tenaga kesehatan yang paling dibutuhkan yaitu membangun kemitraan dengan pemerintah daerah setempat dalam merumuskan permasalahan kesehatan.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan D.I Yogyakarta, Setyarini Hestu Lestari, SKM., M.Kes., hadir untuk membagikan informasi tentang surveilans AFP di D.I Yogyakarta. Dalam mewujudkan eradikasi Polio, diharapkan Surveilans AFP adekuat setiap tahunnya dengan indikator surveilans yaitu Non Polio AFP Rate ≥ 2 per 100.000 penduduk usia <15 tahun. Meskipun, Dinas Kesehatan D.I Yogyakarta telah mencapai indikator tersebut namun tetap meningkatkan upaya pelaporan kasus yang mengarah ke AFP. Ia menjelaskan alur pencatatan mulai dari strategi untuk penemuan kasus, yang selanjutnya dilakukan penyelidikan epidemiologi, pengumpulan spesimen, hingga pelaporan kasus AFP.
Webinar ini diakhiri dengan sesi diskusi, beberapa peserta mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Narasumber memberikan informasi tentang kriteria untuk kasus AFP, diperlukan beberapa orang dalam menentukan kasus termasuk flaccid atau bukan pada kasus yang borderline.
Melalui Webinar ini, dapat disimpulkan perlu adanya peningkatan kewaspadaan terhadap KLB dengan penguatan preventif PHBS, peningkatan imunisasi sebagai upaya yang efektif, peningkatan pemahaman terhadap kelompok yang masih menolak vaksinasi serta bagi tenaga kesehatan dapat memahami alur pencatatan hingga pelaporan kasus AFP.
Rekaman webinar ini dapat diakses melalui youtube AHS UGM dengan link https://www.youtube.com/watch?v=IMg7B1nWqYc