Transformasi sistem kesehatan merupakan upaya progresif menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam bidang pelayanan kesehatan. Berfokus pada upaya memperkuat dan memfokuskan pengembangan elemen-elemen, Sistem Kesehatan Akademik (Academic Health System) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan penerjemahan transformasi kesehatan dalam acara pra- Focus Group Discussion (FGD) pada Rabu, 23 Agustus 2023 di Gedung Tahir FK-KMK UGM.
Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Alumni, dan Pengabdian Kepada Masyarakat FK-KMK, Dr. dr. Sudadi, SpAn, KNA, KAR. Peserta yang mengikuti acara merupakan anggota AHS yaitu koordinator AHS, perwakilan fakultas kedokteran, dan dinas kesehatan di wilayah DIY. Tujuan dari Sistem Kesehatan Akademik adalah membentuk kolaborasi untuk membantu percepatan indikator kesehatan pada masing-masing wilayah. Harapannya tujuan tersebut dapat diwujudkan melalui pendidikan kesehatan, penelitian lintas disiplin, pelayanan, dan inovasi program kesehatan.
Acara pra-FGD ini bertujuan untuk menyatukan pemahaman anggota AHS terkait transformasi kesehatan serta menggali gambaran program/inovasi kesehatan yang telah dilakukan pada masing-masing anggota AHS. “ Pada acara FGD selanjutnya harapannya dapat memotret masalah-masalah prioritas di masing-masing wilayah, mendorong kerjasama multihelix untuk menyelesaikan permasalahan kerjasama, timbul merasa memiliki agar perencanaan dan pendanaan lebih riil sehingga program terkait penyelesain masalah kesehatan dapat berjalan,” tutur dr. Mei Neni Sitaresmi, Ph.D, Sp.A(K) selaku Direktur Eksekutif AHS.
Hadir Kepala Bidang SDM Dinas Kesehatan DIY, M.Agus Priyanto, SKM., M.Kes menyampaikan saat ini upaya layanan primer salah satunya yaitu fokus pada memperbanyak, melengkapi, mengembangkan, dan memperkuat titik tangkapan untuk upaya preventif. “Harapannya, posyandu bisa dioptimalkan untuk mendeteksi atau menjaring potensi risiko,” ujar M. Agus Priyanto, SKM., M.Kes. Dalam 6 pilar transformasi sistem kesehatan salah satunya adalah transformasi sumber daya manusia kesehatan. Hal tersebut merujuk pada pemenuhan dan pemerataan SDM bidang kesehatan di berbagai wilayah.
Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Oos Fatimah Rosyati M.Kes., dan Dr. Akemat, S.Kp., M.Kep. selaku Ketua Tim Kerja Pemenuhan dokter dan dokter spesialis Direktorat Jendral Tenaga Kesehatan hadir secara langsung dalam acara ini. Oos Fatimah Rosyati M.Kes., menjelaskan dari permasalahan kesehatan yang ada, menentukan target yang ingin dicapai merupakan bagian dari analisis pemecahan masalah. Selanjutnya mengidentifkasi komponen yang bisa mempengaruhi capain target. Jika Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan komponen yang mempengaruhi capain target maka langkah berikutnya menganalisis jumlah SDM yang ada di suatu wilayah. Hasil analisis akan menunjukkan wilayah yang kurang SDM. Dr. Akemat, S.Kp., M.Kep menambahkan pentingnya diskusi bersama anggota AHS wilayah DIY untuk memberikan solusi dan gerakan bersama sehingga saling mengetahui program yang dilaksanakan sesuai prioritas masing-masing wilayah.
Sebelum acara berakhir, peserta berdiskusi aktif mengenai masalah prioritas dan program-program unggulan yang telah diterapkan di masing-masing wilayah. Harapannya ketika acara FGD selanjutnya, topik permasalahan kesehatan maupun inovasi program kesehatan dapat digali lebih mendalam untuk membentuk integrasi penguatan sistem transformasi kesehatan yang lebih baik di DIY.