Indonesia terdiri dari wilayah yang secara geografis rentan terjadi bencana alam. Bencana alam dan penyakit menular yang kerap terjadi di Indonesia mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat secara umum. Dalam bidang kesehatan terjadinya bencana dapat mencetuskan krisis kesehatan yang akan menambah penderitaan korban bencana. Sebagai upaya meminimalisir dampak bencana alam terhadap kesehatan masyarakat diperlukan pengelolaan krisis kesehatan.
Pembentukan Emergency Medical Team (EMT) merupakan salah satu upaya dalam merespon kegawatdaruratan medis yang terjadi akibat bencana. Rabu, Kamis (2,3/8) Academic Health System (AHS) UGM mengadakan pelatihan pembentukan EMT untuk mendukung kebijakan tenaga cadangan kesehatan di Gedung Pascasarjana Tahir Foundation Lantai 2 FK-KMK UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari rumah sakit jejaring AHS, dinas kesehatan jejaring AHS UGM, serta pokja bencana FK-KMK UGM.
Hadir secara langsung untuk membuka acara dan memberikan sambutan, dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D., FRSPH selaku Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Selanjutnya dari tim Pokja Bencana FK-KMK UGM membagikan informasi kilas balik pengiriman tim AHS ke lokasi bencana.
Materi hari pertama yaitu disampaikan oleh Pusat Krisis Kesehatan, Kementrian Kesehatan dan Pokja Bencana FK-KMK UGM. Pusat Krisi Kesehatan Kementrian Kesehatan memaparkan materi kebijakan manajemen bencana dan krisis kesehatan, transformasi sistem kesehatan, dan pendaftaran tenaga cadangan kesehatan. Pokja Bencana FK-KMK UGM memaparkan persiapan pengiriman EMT, persiapan logistik dan operasional. Akhir sesi hari pertama, penjelasan asesmen kapasitas EMT RS Jejaring AHS.
Hari kedua peserta mendapatkan materi tentang penyusunan rencana operasi harian EMT, pengenalan form EMT, serta rapid health assessment oleh EMT. Selain itu, Bella Donna, M.Kes memberikan pengetahuan terkait Aktivitas Health Emergency Operation Center (HEOC)/ Pos Klaster Kesehatan dan kaitannya dengan EMT.
EMT merupakan tim kegawatdaruratan medis yang terdiri dari berbagai profesi kesehatan yang melakukan pelayanan medis secara langsung kepada masyarakat yang terdampak bencana. Tim EMT dapat terdiri dari tenaga kesehatan kalangan pemerintah (sipil dan militer) dan kalangan masyraakat (akademisi, dunia usaha, organisasi nonpemerintah), dan tenaga kesehatan lokal, nasional, serta internasional. EMT mempunyai peran dalam memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat serta mendukung manajemen di klaster kesehatan atau Health Emergency Operation Center (HEOC) dengan memberikan laporan harian dan exit, serta mampu bekerjasama dengan baik dalam timnya.
Harapannya setelah adanya pelatihan, peserta dapat membentuk dan menguatkan kapasitas EMT AHS UGM dalam rangka mendukung kebijakan tenaga cadangan kesehatan.